Peringatan bagi penggemar kopi, untuk membatasi asupannya agar tidak berefek negatif bagi kesehatan. Peringatan tersebut diberikan, mengingat banyak di antara mereka tidak terlalu memperhatikan asupan kafein ke dalam tubuhnya. Jika mengonsumsi kafein berlebih tak dihentikan, siap-siap saja dengan masalah kesehatan di kemudian hari.
European Food Safety Authority (EFSA) menyebutkan, konsumsi lebih dari lima espreso sehari dapat merusak kesehatan. Masalah jantung, insomnia, maupun serangan panik, kesemuanya dikaitkan dengan konsumsi kafein yang berlebihan. Sayangnya, seperti disebutkan EFSA, banyak orang mengonsumsi kafein lebih dari tingkat aman, karena mereka tidak menyadari sumber berbeda dari kafein.
Kafein kerap menjadi penyangga, bagi banyak orang untuk melewati hari-harinya. Mereka yang akan berolah raga juga tak sedikit yang mengonsumsi kafein, guna membantu membakar kalori lebih banyak saat latihan berlangsung.
Kopi menjadi salah satu sumber kafein yang cukup banyak dikonsumsi. Namun, selain kopi ada sejumlah sumber kafein lainnya seperti teh, minuman berenergi, minuman bersoda, dan cokelat juga mengandung kafein.
Ini artinya, kalau Anda menyantap satu batang cokelat hitam menjelang makan siang, lalu menyeruput espreso usai makan siang, minum teh sore hari, dan konsumsi minuman berenergi di malam hari, maka asupan kafein ke dalam tubuh sudah cukup banyak sepanjang hari itu.
Sebagai perbandingan, satu cangkir kopi saring mengandung 90 mg kafein, minuman berenergi standar 80 mg, espreso 80 mg kafein, satu cangkir teh 50 mg dan satu batang cokelat hitam, kandungan kafeinnya sekitar 25 mg. Menurut EFSA, dan sejalan dengan saran di banyak negara, asupan kafein 400 mg (setara dengan 2 cangkir kopi) per hari bagi orang dewasa masih oke. Tetapi, banyak orang mengonsumsi kafein terlalu banyak.
Di Denmark misalnya, sekitar sepertiga orang mengonsumsi lebih dari 400 mg. Sementara di Belanda, 17 persen orang dan 14 persen di Jerman mengonsumsi kafein lebih dari batasan yang direkomendasikan. Ini tentu membuat masalah kesehatan seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah lebih tinggi, jantung berdebar, tremor, gugup, dan insomnia, jadi meningkat.
Karenanya, rekomendasi jumlah maksimum asupan kafein adalah hingga 6 mg per kg berat badan. Kira-kira sekitar 400 mg per hari bagi perempuan dengan berat badan sekitar 68 kg.
Anjuran lainnya adalah, dengan selalu mengonsumsi air sebagai pilihan minuman yang utama sekaligus mencegah dehidrasi yang mungkin terjadi, mengingat kafein bersifat diuretik alami. Kemudian, konsumsi kafein mesti dihentikan setidaknya 6 jam sebelum tidur guna mencegah gangguan tidur.
Yang tak kalah penting adalah selalu 'mendengarkan' tubuh Anda. Bila Anda bergantung pada kafein sebagai pendongkrak energi karena lelah, sebaiknya carilah akar permasalahan dari penyebab lelah tersebut. Bisa jadi karena kurang tidur, olah raga berlebihan, atau kurang asupan makanan. Saat penyebabnya diketahui, Anda pun tidak akan bergantung dengan kafein.
European Food Safety Authority (EFSA) menyebutkan, konsumsi lebih dari lima espreso sehari dapat merusak kesehatan. Masalah jantung, insomnia, maupun serangan panik, kesemuanya dikaitkan dengan konsumsi kafein yang berlebihan. Sayangnya, seperti disebutkan EFSA, banyak orang mengonsumsi kafein lebih dari tingkat aman, karena mereka tidak menyadari sumber berbeda dari kafein.
Kafein kerap menjadi penyangga, bagi banyak orang untuk melewati hari-harinya. Mereka yang akan berolah raga juga tak sedikit yang mengonsumsi kafein, guna membantu membakar kalori lebih banyak saat latihan berlangsung.
Kopi menjadi salah satu sumber kafein yang cukup banyak dikonsumsi. Namun, selain kopi ada sejumlah sumber kafein lainnya seperti teh, minuman berenergi, minuman bersoda, dan cokelat juga mengandung kafein.
Ini artinya, kalau Anda menyantap satu batang cokelat hitam menjelang makan siang, lalu menyeruput espreso usai makan siang, minum teh sore hari, dan konsumsi minuman berenergi di malam hari, maka asupan kafein ke dalam tubuh sudah cukup banyak sepanjang hari itu.
Sebagai perbandingan, satu cangkir kopi saring mengandung 90 mg kafein, minuman berenergi standar 80 mg, espreso 80 mg kafein, satu cangkir teh 50 mg dan satu batang cokelat hitam, kandungan kafeinnya sekitar 25 mg. Menurut EFSA, dan sejalan dengan saran di banyak negara, asupan kafein 400 mg (setara dengan 2 cangkir kopi) per hari bagi orang dewasa masih oke. Tetapi, banyak orang mengonsumsi kafein terlalu banyak.
Di Denmark misalnya, sekitar sepertiga orang mengonsumsi lebih dari 400 mg. Sementara di Belanda, 17 persen orang dan 14 persen di Jerman mengonsumsi kafein lebih dari batasan yang direkomendasikan. Ini tentu membuat masalah kesehatan seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah lebih tinggi, jantung berdebar, tremor, gugup, dan insomnia, jadi meningkat.
Karenanya, rekomendasi jumlah maksimum asupan kafein adalah hingga 6 mg per kg berat badan. Kira-kira sekitar 400 mg per hari bagi perempuan dengan berat badan sekitar 68 kg.
Anjuran lainnya adalah, dengan selalu mengonsumsi air sebagai pilihan minuman yang utama sekaligus mencegah dehidrasi yang mungkin terjadi, mengingat kafein bersifat diuretik alami. Kemudian, konsumsi kafein mesti dihentikan setidaknya 6 jam sebelum tidur guna mencegah gangguan tidur.
Yang tak kalah penting adalah selalu 'mendengarkan' tubuh Anda. Bila Anda bergantung pada kafein sebagai pendongkrak energi karena lelah, sebaiknya carilah akar permasalahan dari penyebab lelah tersebut. Bisa jadi karena kurang tidur, olah raga berlebihan, atau kurang asupan makanan. Saat penyebabnya diketahui, Anda pun tidak akan bergantung dengan kafein.
Penulis | : Kontributor Health, Diana Yunita Sari |
Editor | : Bestari Kumala Dewi |
Sumber | : news.health.com |
0 komentar:
Posting Komentar