Blog Kegiatan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

Minggu, 07 Juni 2015

00.24.00 | Posted in by Unknown | No comments

Taukah anda tentang TOL (TRAINING OF LEADER) ? Yap, Training of leader merupakan salah satu program kerja dari Bidang Organisasi. Training of leader disini di khususkan kepada para staff magang HIMATEKPA FPP UMM tahun 2014-2015. Training of leader pada tahun ini di adakan di Coban Talun, Batu Jawa Timur pada tanggal 4 Maret 2015 sampai dengan 15 Maret 2015. Pada acara kali ini diikuti oleh 20 peserta dai staff magang dan merekapun mengikuti acara kali ini dengan antusias. 

Training of leader ini bertujuan untuk membentuk karakter para staff magang HIMATEKPA FPP UMM untuk kepengurusan tahun/periode berikutnya. Pembekalan serta penekanan ilmu tentang lembaga intra khususnya HIMATEKPA FPP UMM. Sub dari cara Training of leader kali ini adalah Diskusi Keorganisasian dan juga pengakraban staff magang dengan pengurus HIMATEKPA FPP UMM. 

Read More

Sabtu, 06 Juni 2015

23.53.00 | Posted in by Unknown | No comments

Masih Suka Makan Nata De Coco ?

Nata de coco merupakan suguhan pelengkap minuman yang dibuat dari air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum untuk proses fermentasinya. Meskipun kebanyakan nata pada umumnya dibuat dengan berbahan dasar air kelapa, namun nata de coco dapat dibuat dengan menggunakan bahan lain seperti santan kelapa, molases atau tetes tebu, serta sari buah lainnya seperti melon, nanas, jeruk, pisang, jambu biji, stroberi, dan lain-lain.

Namun tidak hanya itu, nata de coco juga memiliki kandungan vitamin dan senyawa kimia yang tak kalah bermanfaat bagi tubuh manusia. Berikut ini diantaranya :

1. Untuk Anak-anak
Sebagian besar penggemar dari nata de coco adalah kalangan anak-anak. Rasanya yang manis dan terksturnya yang unik menjadikan nata de coco sangat di gemari oleh anak-anak, meskipun tak jarang juga kalangan orang dewasa yang menyukai nata de coco. Namun, nata de coco tidak hanya sebagai sajian untuk anak-anak, dibalik itu semua manfaat nata de coco juga sehat untuk anak.
Kandungan manfaat vit B seperti vitamin B1, B2, dan manfaat vit C tentu sangat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh anak. Kandungan air yang cukup banyak dalam nata de coco juga dapat memenuhi kebutuhan air anak yang mana anak-anak pada umumnya aktif bermain dan membutuhkan air yang cukup.

2. Aman Bagi Pasien Diabetes
Selama nata de coco dikonsumsi dengan jumlah dan cara yang benar dan tidak berlebihan, maka nata de coco tergolong aman dikonsumsi oleh pasien diabetes sekalipun. Hal ini merujuk pada kandungan kolesterol yang tidak terlalu banyak, sehingga tidak mengganggu sirkulasi darah dan tidak mempengaruhi konsentrasi gula dalam darah.

3. Tidak Mengganggu Proses Diet
Lantas, apakah nata de coco aman untuk pelaku diet? Ya, jawabannya adalah aman-aman saja. Jika kita merujuk pada jumlah kalori yang terkandung di dalam nata de coco maka tentu ini tidak akan berpengaruh bagi mereka yang sedang melakukan diet. Sehingga, bagi para pelaku diet maka mengkonsumsi nata de coco cukup aman.

4. Memperlancar BAB
Dengan adanya manfaat serat yang terkandung dalam manfaat nata de coco, maka tentu saja makanan ini cukup baik dalam hal memperlancar pencernaan dalam tubuh kita. Jika sedang mengalami susah buang air besar atau sembelit, maka nata de coco dapat membantu kita untuk memperlancar buang air besar.
Bahkan nata de coco dapat membantu mensukseskan proses diet yang sedang dilakukan, karena nata de coco kadar serat yang dimiliki nata de coco mampu mengikat air dan menyerap karbohidrat dengan baik. Maka, tak ada salahnya bagi para pelaku diet untuk memasukkan nata de coco ke daftar makanan yang baik dikonsumsi.
Konsumsi Makanan lain yang mengandung serat terdapat pada :
Konsumsi Nata De Coco yang Tidak Aman
Dari beberapa manfaat nata de coco bagi tubuh kita yang telah disebutkan di atas. Ternyata nata de coco juga memiliki dampak negaif bagi tubuh atau dampak sebaliknya dari manfaat yang telah disebutkan.

Dampak negatif yang adalah tak lain karena pola konsumsi yang tidak baik, dengan pola konsumsi yang salah. Berikut ini diantaranya :
 
 1. Menyebabkan Kegemukan


Jika dalam manfaat di atas nata de coco aman untuk pelaku diet, namun nata de coco justru dapat menimbulkan kegemukan. Kegemukan yang terjadi ditimbulkan karena tambahan gula atau pemanis lain saat menyajikan nata de coco, hal itu bisa meningkatkan lemak dalam tubuh dan menyebabkan kegemukan.

2. Menimbulkan Diabetes

Tidak hanya itu saja, nata de coco juga dapat meningkatkan resiko diabetes. Hal ini lagi-lagi karena pola konsumsi yang tidak baik, yaitu biasanya penggunaan sirup atau pemanis tambahan saat membuat jenis minuman yang menggunakan nata de coco. Sirup dan pemanis buatan yang secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang itulah yang menyebabkan kadar gula dalam darah dapat meningkat.
Jika ingin mengkonsumsi nata de coco tanpa dampak negatif, maka konsumsilah dengan bijak. Dengan pola konsumsi yang baik dan dengan jumlah yang pas (tidak berlebih). Karena bukankah sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif? Begitu pula makanan yang sehat, jika berlebihan dikonsumsi maka akan menjadi makanan yang berbahaya.


( sumber : http://www.sehatituharus.com/2015/06/inilah-yg-terjadi-pada-tubuh-anda-jika.html )
Read More
23.31.00 | Posted in by Unknown | No comments

Peringatan bagi penggemar kopi, untuk membatasi asupannya agar tidak berefek negatif bagi kesehatan. Peringatan tersebut diberikan, mengingat banyak di antara mereka tidak terlalu memperhatikan asupan kafein ke dalam tubuhnya. Jika mengonsumsi kafein berlebih tak dihentikan, siap-siap saja dengan masalah kesehatan di kemudian hari.

European Food Safety Authority (EFSA) menyebutkan, konsumsi lebih dari lima espreso sehari dapat merusak kesehatan. Masalah jantung, insomnia, maupun serangan panik, kesemuanya dikaitkan dengan konsumsi kafein yang berlebihan. Sayangnya, seperti disebutkan EFSA, banyak orang mengonsumsi kafein lebih dari tingkat aman, karena mereka tidak menyadari sumber berbeda dari kafein. 

Kafein kerap menjadi penyangga, bagi banyak orang untuk melewati hari-harinya. Mereka yang akan berolah raga juga tak sedikit yang mengonsumsi kafein, guna membantu membakar kalori lebih banyak saat latihan berlangsung. 

Kopi menjadi salah satu sumber kafein yang cukup banyak dikonsumsi. Namun, selain kopi ada sejumlah sumber kafein lainnya seperti teh, minuman berenergi, minuman bersoda, dan cokelat juga mengandung kafein. 

Ini artinya, kalau Anda menyantap satu batang cokelat hitam menjelang makan siang, lalu menyeruput espreso usai makan siang, minum teh sore hari, dan konsumsi minuman berenergi di malam hari, maka asupan kafein ke dalam tubuh sudah cukup banyak sepanjang hari itu. 

Sebagai perbandingan, satu cangkir kopi saring mengandung 90 mg kafein, minuman berenergi standar 80 mg, espreso 80 mg kafein, satu cangkir teh 50 mg dan satu batang cokelat hitam, kandungan kafeinnya sekitar 25 mg. Menurut EFSA, dan sejalan dengan saran di banyak negara, asupan kafein 400 mg (setara dengan 2 cangkir kopi) per hari bagi orang dewasa masih oke. Tetapi, banyak orang mengonsumsi kafein terlalu banyak. 

Di Denmark misalnya, sekitar sepertiga orang mengonsumsi lebih dari 400 mg. Sementara di Belanda, 17 persen orang dan 14 persen di Jerman mengonsumsi kafein lebih dari batasan yang direkomendasikan. Ini tentu membuat masalah kesehatan seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah lebih tinggi, jantung berdebar, tremor, gugup, dan insomnia, jadi meningkat. 

Karenanya, rekomendasi jumlah maksimum asupan kafein adalah hingga 6 mg per kg berat badan. Kira-kira sekitar 400 mg per hari bagi perempuan dengan berat badan sekitar 68 kg. 

Anjuran lainnya adalah, dengan selalu mengonsumsi air sebagai pilihan minuman yang utama sekaligus mencegah dehidrasi yang mungkin terjadi, mengingat kafein bersifat diuretik alami. Kemudian, konsumsi kafein mesti dihentikan setidaknya 6 jam sebelum tidur guna mencegah gangguan tidur. 

Yang tak kalah penting adalah selalu 'mendengarkan' tubuh Anda. Bila Anda bergantung pada kafein sebagai pendongkrak energi karena lelah, sebaiknya carilah akar permasalahan dari penyebab lelah tersebut. Bisa jadi karena kurang tidur, olah raga berlebihan, atau kurang asupan makanan. Saat penyebabnya diketahui, Anda pun tidak akan bergantung dengan kafein.


Penulis: Kontributor Health, Diana Yunita Sari
Editor: Bestari Kumala Dewi
Sumbernews.health.com
Read More

Search Our Site